JAKARTA, (HUMAS) — Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) telah mengumumkan penerima penghargaan User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024, dengan 40 operator EMIS dari berbagai wilayah terpilih untuk predikat bergengsi ini. Salah satu operator yang masuk nominasi adalah Kustia Purwaningrum dari RAM NU Pakis Putih Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, yang terpilih atas dedikasi dan inovasinya dalam pengelolaan data EMIS di tingkat madrasah.
Acara penganugerahan yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (17/10/2024) ini, merupakan bentuk apresiasi bagi operator-operator EMIS yang memiliki komitmen tinggi dalam mendukung akurasi data pendidikan Islam di Indonesia. Para penerima penghargaan dipilih dari lebih 500 operator melalui seleksi ketat yang mempertimbangkan bukti kinerja, inovasi, serta dedikasi mereka dalam menyebarkan praktik baik kepada sesama rekan.
Pentingnya Sistem EMIS dalam Pendidikan Islam
EMIS atau Education Management Information System adalah sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama untuk mendukung perencanaan dan kebijakan pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa EMIS telah berkembang sejak 1998 dan kini telah mencapai versi EMIS 4.0 yang lebih ramah pengguna dan relevan untuk pengambilan keputusan di tingkat nasional.
“Pengembangan EMIS akan terus berlanjut, terutama melalui integrasi dengan sistem manajemen big data, yang diharapkan dapat mendukung pelayanan publik serta pengambilan keputusan yang lebih baik berbasis data,” ujar Prof. Abu Rokhmad.
Dalam sambutannya, Sekretaris Ditjen Pendis, Abdul Rouf, menekankan pentingnya kompetisi User Champion EMIS untuk mengapresiasi para operator yang telah bekerja keras demi data yang lengkap, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. “Kami berharap ajang ini terus berlanjut dan mampu membangun solidaritas dalam mendukung kualitas data pendidikan Islam,” tambah Rouf.
Kebanggaan Bagi Kabupaten Pekalongan
Meskipun Kustia Purwaningrum dari Kabupaten Pekalongan belum masuk dalam 18 besar, pencapaiannya di posisi 40 besar sudah menjadi kebanggaan tersendiri. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Moh. Irkham, memberikan apresiasi dan motivasi kepada Kustia, serta mengajak semua operator EMIS di wilayahnya untuk terus belajar dan berinovasi.
“Dalam kompetisi ini tidak ada yang kalah; kita hanya mengenal juara dan pembelajar. Saya harap ini menjadi motivasi bagi semua operator EMIS RA, MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Pekalongan untuk terus berprestasi tanpa ragu,” tegasnya.
Dengan adanya apresiasi ini, diharapkan seluruh operator EMIS dapat terus meningkatkan kualitas data dan mendukung tercapainya visi pendidikan Islam yang lebih maju dan inklusif di Indonesia. (KDR/MTb)