KAJEN, (HUMAS) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan Dialog Lintas Agama dalam rangka Pelaksanaan Aksi Program Pengembangan Kampung Moderasi (KMB) yang dilaksanakan pada Senin (12/08/2024) di Balai Desa Linggoasri.
Hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni; Camat Kajen, Rudy Sulaiman; Sekretaris Dinas Badan Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, Sri Lestari; Kepala Desa Linggoasri; Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); dan Babinkamtibmas. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota FKUB, para penyuluh agama (IPARI), tokoh agama Islam, tokoh agama Hindu, serta tokoh masyarakat setempat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni, yang dalam sambutannya menyampaikan kekagumannya terhadap kehidupan masyarakat Desa Linggoasri yang penuh dengan toleransi. Terinspirasi oleh kerukunan antarumat beragama di desa tersebut, Imam Tobroni menciptakan sebuah lagu berjudul “Linggoasri Kampung Moderasi.” Ia menjelaskan bahwa Desa Linggoasri ditetapkan sebagai Kampung Moderasi karena di desa ini dikembangkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, di mana sikap saling menghormati dan menghargai tetap terjaga meskipun ada perbedaan keyakinan.
Imam Tobroni juga menyampaikan harapannya agar Desa Linggoasri dapat menjadi ikon, brand, dan role model bagi desa-desa lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ia menekankan pentingnya menjaga, memupuk, merawat, dan mengembangkan nilai-nilai toleransi yang ada agar tetap lestari. “Jangan sampai nilai toleransi ini nantinya hanya tinggal cerita saja, hanya sebuah kenangan bahwa dulu di Linggoasri ini ada yang namanya Kampung Moderasi,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa agama adalah inspirasi yang mendorong berkembangnya nilai-nilai moderasi dan toleransi di masyarakat.
Sebagai bagian dari implementasi Pengembangan Kampung Moderasi Beragama, dilakukan penyerahan dan penanaman cabai jawa secara simbolik oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan kepada tokoh masyarakat Linggoasri.
Penanaman cabai dilakukan secara simbolik oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Camat Kajen, Badan Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, FKUB Kabupaten Pekalongan dan Tokoh agama Islam dan Hindu. Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Busaeri, menjelaskan bahwa pemilihan cabai jawa didasarkan pada banyaknya manfaat yang terkandung dalam tanaman tersebut, terutama bagi kesehatan. Busaeri juga menyebutkan bahwa bibit cabai jawa yang dibagikan berjumlah 200 dan akan dibagikan kepada masyarakat Desa Linggoasri.
“Tanaman cabai jawa sangat baik untuk kesehatan dan memiliki banyak manfaat,” jelas Busaeri. Ia juga menambahkan bahwa sebelum acara ini digelar, dalam rapat koordinasi Pokja (Kelompok Kerja) di Kalipaingan, dibahas berbagai kebutuhan di Desa Linggoasri, salah satunya adalah pengadaan bibit cabai jawa ini. (MTb)