KAB.PEKALONGAN,- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupatèn Pekalongan, Sukarno didampingi Kepala Seksi PD Pontren, Sujud, menghadiri kegiatan Sarasehan Pencegahan Stunting yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (22/02) di Aula Pondok Pesantren PDF Walindo Boyoletuk, Siwalan.
Mewakili Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus membuka acara Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Jawa Tengah, Imam Masykur. Dalam sambuatanya Ia mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan sarasehan adalah sebagai pencegahan secara dini kasus stunting dikalangan santri dan siswa se eks Karesidenan Pekalongan dengan tema Jo Kawin Bocah Ben Ojo Stunting.
“Bahwa stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga mengakibatkan anak menjadi lebih pendek daripada anak normal seusianya serta memiliki keterlambatan dalam berfikir”
Dengan adanya kegiatan ini, Kabiro berharap, semoga mampu membawa solusi bersama dalam pencegahan kasus stunting sejak dini. “Semoga dapat mewujudkan generasi sehat, cerdas, serta berkualitas baik dari segi fisik maupun mentalnya,” harapnya.
Hadir sebagai Narasumber Ketua BKOW Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arofah Taj Yassin. Dalam paparan materinya Ia menyampaikan pentingnya mengenalkan Stunting dan pencegahanya dalam Bimbingan Pra Nikah. Dijelaskan olehnya bahwa tujuan memperkenalkan Stunting dalam bimbingan pra nikah adalah agar orang tua, pasangan suami- isteri, pasangan pengantin, atau pasangan calon pengantin memiliki pengetahuan tentang stunting dan kesadaran untuk mencegahnya, memiliki kemampuan untuk pencegahan stunting, terlibat aktif dalam gerakan pengahapusan stunting, menjaga keluarganya agar menjadi keluarga bebas stunting dan Ikut memberikan pengetahuan /edukasi bagi keluarga lain dalam pencegahan stunting di lingkunganya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan tentang pengertian stunting, penyebab stunting, dampak strunting, tips pencegahan stunting dan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menghapus stunting.
Sementara itu Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Nur Abadi, menjelaskan Peran Kementerian Agama dalam pencegahan Stunting.
Menurutnya setiap muslim wajib berupaya mewujudkan generasi berkualitas, bermutu dan berdaya saing. Karena Allah SWT mengharuskan setiap umat tidak menghasilkan keturunan yang lemah, tidak berdaya, dan tidak memiliki daya saing dalam kehidupan, sebaliknya Islam justru menuntun kita untuk membangun generasi yang kuat, berdaya, sejahtera dan bertakwa”.
Diterangkan Nur Abadi bahwa kebijakan Kementerian Agama dalam pencegahan stunting diantaranya melalui kegiatan pencegahan kawin anak seperti Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) SMA, SMK, MA, Pesantren, PDF, SPM, Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN), dan Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin.
Ia pun menyampaikan bagaimana strategi implementasi pencegahan stunting dalam pendidikan, yaitu dengan melakukan Integrasi kurikulum pendidikan madrasah, Integrasi pendidikan pesantren, Pendidikan agama dan keagamaan, Peran pengasuh pondok pesantren, Peran kepala madrasah, Peran waka kurikulum dan Peran guru BP
Terakhir Nur Abadi menjelaskan tentang Pusaka Sakinah (Pusat Layanan Keluarga Sakinah) yang meliputi ; BERKAH : Belajar Rahasia Nikah (Keuangan Keluarga & Membangun Relasi Harmonis), KOMPAK : Konseling, Mediasi, Pendampingan dan Konsultasi dan LESTARI : Layanan Bersama Ketahanan Keluarga Indonesia.
Peserta yang hadir sebanyak 400 peserta terdiri dari pengasuh Pondok Pesantren, Santri, Siswa SMA/SMA/MA dan Guru BA di Kab/Kota Se-Eks Karesidenan Pekalongan dan Pimpinan OPD/Intansi terkait. Diakhir acara dibacakan deklarasi Santri dan Siswa dalam Pencegahan Stunting. (MTb)