PEKAJANGAN, (HUMAS) – Sebagai bentuk apresiasi terhadap jiwa seni dan kreativitas santri, Pondok Pesantren IMBS Miftahul Ulum Pekajangan menggelar acara Pentas Seni Panggung Gembira 624. Acara ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai lembaga serta tokoh penting, termasuk Bupati Pekalongan, Dr. Fadia A. Rafik, beserta sang suami, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan yang diwakili Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Dalam sambutannya, Mudir IMBS Miftahul Ulum, Dr. Sumarno, S.Pd.I, M.Pd.I, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran dari berbagai pihak. Ia menjelaskan bahwa acara ini sepenuhnya diprakarsai oleh santri kelas VI, mulai dari tata panggung, desain, hingga pendanaan. “Panggung Gembira 624 ini bermakna bahwa kegiatan diprakarsai oleh santri kelas 6, sementara angka 24 melambangkan usia IMBS yang ke-24 di tahun 2024,” jelas Sumarno.
Sementara itu, Prof. Dr. Anam Sutopo, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya. “Acara ini menjadi saksi kemajuan santri dalam berbagai bidang, terutama dalam penguasaan bahasa dan teknologi,” ujar Sutopo. Ia juga menyoroti tiga kata kunci penting dari acara ini:
- Sumber Daya Manusia Santri: Penampilan para santri dalam tiga bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia) merupakan hasil bimbingan asatidz.
- Sentuhan Teknologi: Acara ini disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Muhammadiyah TV, menunjukkan bahwa santri telah menguasai teknologi dengan baik.
- Dukungan Muhammadiyah: PP Muhammadiyah siap mendukung seluruh kegiatan santri yang ingin maju, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Bupati Pekalongan, Fadia A. Rafik, turut menyampaikan kekagumannya terhadap penampilan teatrikal para santri. “Saya sangat takjub dengan penampilan santri, serta tata panggung dan desain yang spektakuler ini—semuanya karya santri,” ujar Fadia. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan terus mendukung kemajuan pesantren dengan mengalokasikan anggaran khusus bagi lembaga keagamaan Islam.
Acara Panggung Gembira 624 tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga simbol sinergi antara ulama dan umara yang sudah terjalin erat di Kabupaten Pekalongan. Sinergi ini diharapkan terus terjaga demi kemajuan pendidikan Islam di wilayah tersebut. (MZM/MTb)