KEDUNGWUNI, (HUMAS) – Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah/2025 Masehi, MAN Pekalongan menggelar acara bertema “Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sebagai Media Peningkatan Kualitas Salat.” Peringatan kali ini dilaksanakan pada Kamis, 23 Januari 2025, di Masjid Annur dan diikuti oleh guru, tenaga kependidikan, serta seluruh siswa MAN Pekalongan.
Acara dibuka oleh Kepala MAN Pekalongan, A. M. Alwi, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya meningkatkan kualitas salat. “Salat yang kita lakukan harus lebih dari sekadar gerakan fisik; kita perlu menghadirkan khusyu’ dalam setiap gerakan dan doa. Salat adalah tiang agama, dan kualitasnya akan mempengaruhi kepribadian kita dalam menjalani hidup. Semoga dengan pelatihan ini, kita semua dapat lebih mendalami makna salat dan menjadikannya sebagai media untuk meningkatkan ketakwaan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, MAN Pekalongan menghadirkan tim pemateri dari Pondok Pesantren Progresif Fatimah Al-Amin Semarang. Materi yang disampaikan meliputi beberapa topik penting untuk meningkatkan kualitas salat, antara lain:
- Salat Ibadah Para Nabi dan Tahsin Gerakan Salat oleh Ustadz Jajang Jalaluddin, yang mengajak peserta untuk memperbaiki gerakan salat agar lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
- Salat Jasmani Ruhani oleh Hassisul Ulum, yang menekankan pentingnya kesadaran rohani dalam salat agar setiap gerakan fisik dipadukan dengan ketenangan hati.
- Relaksasi & Kontemplasi oleh Izza Himawanti, yang memberikan latihan untuk menenangkan pikiran, yang sangat berguna untuk mencapai khusyu’ dalam salat.
- Shilatun dan Simulasi Takbiratul Ihram oleh M. Zahri Johan, yang membimbing peserta dalam melakukan gerakan takbiratul ihram dengan benar dan khusyu’.
Salah satu materi yang disampaikan, yaitu Salat Jasmani Ruhani, mengajak para peserta untuk menonton film dokumenter yang menggambarkan pentingnya salat sebagai tiang agama. Ustadz Ulum menegaskan bahwa salat bukan sekadar gerakan fisik, tetapi juga proses spiritual yang mendalam. “Salat adalah tiang agama yang harus dikerjakan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Salat yang dilakukan dengan khusyu’ akan mendatangkan manfaat besar dalam kehidupan kita,” tambahnya.
Sesi terakhir acara ini adalah simulasi praktik salat khusyu’ 1 raka’at, yang diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh peserta. Hal ini bertujuan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari dan dirasakan dalam pelatihan sebelumnya.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kehumasan, Masnunah, menyampaikan bahwa tujuan dari peringatan Isra’ Mi’raj ini adalah untuk mengajak siswa memaknai peristiwa besar tersebut dari sisi spiritual dan kemanusiaan. “Isra’ Mi’raj mengajarkan kita tentang pentingnya tawadhu, menjaga salat, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan pemahaman ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka sebagai pondasi kehidupan Muslim yang kokoh di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, MAN Pekalongan berharap dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kualitas ibadah yang baik dan kuat. (Masnunah/MTb)