KAB.PEKALONGAN, – Kamis (13/10/22) Keluarga besar MAN Pekalongan menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diikuti peserta didik, guru, pegawai, komite dan tamu undangan. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Masjid Annur Kompleks Islamic Centre. Kegiatan berlangsung semarak pukul 07.30 – 11.00 WIB.
Hadir sebagai penceramah KH. Abdul Hakim atau yang dikenal dengan sebutan Gus Akim Suudi, Gus Akim merupakan putra kondang mubalig besar K.H.Suudi Kergon Pekalongan. Tausiyah Gus Hakim menghiptonis pengunjung sehingga betah sampai akhir. Sosok Gus Akim mengenakan sarung batik, kaca mata, jas dan blangkon dominan hitam. Joke-joke segar mengiringi tausyiah. Selalu menyapa pengunjung. Alunan sholawat menghidupkan suasana. Lagu-lagu islami mewarnai. Iringan rebana menambah semangat kecintaan kepada nabi.
Gus Akim yang sedang moncer ini mengawali tausyiah dengan lantunan sholawat. Beliau menguraikan maulid nabi sebagai wujud syukur kepada Allah. Nabi Muhammad manusia sempurna dan mulia. Manusia yang memiliki kelebihan dan tidak ada kekurangan. Nabi Muhammad adalah suri teladan bagi umat manusia. Beliau mengingatkan untuk selalu membaca sholawat.
Nabi Muhammad jaminan keselamatan umat dengan syafaat. Sehingga sudah seharusnya sebagai umat mewujudkan cinta dan sayang kepada nabi. Bukti kecintaan diwujudkan dengan mengikuti sunah, ucapan, dan akhlak nabi serta menjadikan nabi suri teladan. Perlu diingat” Siapa yang menghidupkan sunahku akan bersamaku dan siapa yg mencintaiku akan bersamaku di surga”. Aamiin
Orang-orang yang mampu meniru suri teladan nabi adalah orang bisa melakukan 3 hal sebagai berikut :
1. Orang yang berharap kepada Allah.
Di dalam sholat bacaan takbirotul ikrom dan alfatihah yg selalu mengharap Allah. Menurut riwayat Salabah bin Abdul Rahman diutus Rasul di tengah perjalanan bertemu perempuan cantik yang telanjang. Salabah langsung istighfar mohon ampun kepada Allah. Butakan mataku Ya Allah. Allah tidak membutakan Salabah. Salabah pun nadzar dengan menutupi matanya.
2. Orang selalu memikirkan akhirat.
Dunia adalah sawah ladang untuk menanamkan kebaikan yang akan dipetik di akhirat. Saat datang ajal seluruh tubuh terbujur dibungkus kain kafan. Hal ini mengingatkan saat lahir s.d. mati manusia tidak akan membawa harta bendanya kecuali amal ibadahnya.
3. Orang yang selalu berdzikir kepada Allah.
Hanya dia…Allah Maha Esa tempat untuk menyembah, berserah diri dan meminta. Berharap kepada Allah, mengutamakan kehidupan akhirat dan selalu berdzikir kepada Allah. (MC-NA/MTb)