MAKKAH, (HUMAS) — Guna memastikan kelancaran puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), para petugas Kloter SOC 21 menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Armuzna Pasca Orientasi Lapangan, Ahad (1/6/2025) di Hotel Safwat Al Shorouq, Makkah.
Rapat strategis ini dihadiri oleh petugas kloter, Pembimbing Ibadah Haji Daerah (PHD), serta perwakilan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Fokus utama rapat adalah pemantapan pembagian peran, data jamaah, serta strategi pelindungan dan layanan selama fase kritis Armuzna.
Ketua Kloter SOC 21, Ahmad Sirin memaparkan secara rinci data jamaah, termasuk kategori khusus seperti:
- Jamaah Safari Wukuf,
- Jamaah Murur (melewati Muzdalifah),
- Jamaah Tarwiyah (berangkat lebih awal ke Mina),
- Jamaah berkursi roda dan berkebutuhan khusus (risti).
“Kami ingin semua petugas memahami posisi, kebutuhan, dan penanganan setiap jamaah, terutama mereka yang membutuhkan perhatian lebih,” ungkap Ketua Kloter.

Sesi diskusi berlangsung dinamis, terutama dalam pembagian tenda di Arafah dan Mina per KBIHU. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi penempatan jamaah berdasarkan kelompok bimbingan masing-masing.
Tak kalah penting, tenaga kesehatan kloter turut memberikan pengarahan mengenai kondisi fisik jamaah dan risiko kesehatan selama fase Armuzna yang padat dan melelahkan. Jamaah diingatkan untuk menjaga kesehatan, hidrasi, dan kepatuhan terhadap instruksi petugas medis.
“Armuzna adalah puncak ibadah yang sangat berat secara fisik. Jamaah harus benar-benar menjaga stamina dan mengikuti arahan agar semua proses berjalan lancar,” pesan petugas kesehatan.
Rapat ini menjadi bagian dari upaya kolektif Kloter SOC 21 untuk memberikan pelayanan terbaik dan perlindungan maksimal bagi seluruh jamaah, serta memastikan prosesi ibadah berlangsung dengan aman, tertib, dan khusyuk. (SRN/MTb)