KAB.PEKALONGAN,- Pokja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MTs Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Matematika dan Guru Bahasa Indonesia bertempat di Aula RM Kampung Damai Karanganyar dan diikuti oleh 60 orang guru, terdiri dari 30 orang guru Matematika dan 30 orang guru Bahasa Indonesia. Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diselenggarakan dalam rangka untuk mengasah empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru antara lain, Pedagogik, Profesional, Kepribadian, dan Sosial.
Upaya peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui Proyek Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) yaitu sebuah program investasi SDM yang dikembangkan Kementerian Agama yang sumber pendanaannya melalui Bank Dunia, berupa pemberian dana langsung (Block Grant ) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Drs. H. Sukarno, MM membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Matematika dan Bahasa Indonesia MTs pada Selasa (15/11/2022). Dalam sambutanya Kepala Kemenag Kab. Pekalongan mengatakan bahwa Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah satu program strategis Kementerian Agama melalui Dirjen Pendidikan Islam untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam yaitu meningkatkan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan
“Dunia pendidikan dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Guru sebagai pemeran utama dalam dunia pendidikan harus selalu siap mengikuti perubahan tersebut, bagaikan kapal yang sedang berlayar, guru adalah nahkoda yang mengarahkan, membimbing dan memberi petunjuk ke awak kapalnya agar kapal tersebut dapat berjalan dengan baik menuju tempat tujuannya. Dalam pendidikan formal disekolah, guru memegang kendali penuh terhadap anak didik/ peserta didik dalam kelas. Baik atau tidaknya pemebelajaran dalam kelas bergantung pada guru sebagai ujung tombaknya, “tuturnya.
Sukarno juga mengingatkan visi Kementerian Agama dan tujuh program prioritas Kementerian Agama di tahun 2022. “Tujuh program prioritas tersebut di antaranya Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi Kantar Urusan Agama (KUA), Cyber Islamic University (Perguruan Tinggi Keagamaan), Kemandirian Pesantren, Religiosity Index dan Pencanangan Tahun Toleransi 2022.“
“Sejalan dengan itu, saat ini pelayanan pada Kementerian Agama sudah diarahkan pada pelayanan digitalisasi, berkat adanya transformasi digital semua hal yang awalnya rumit menjadi lebih mudah dilakukan. Hanya dengan sedikit sentuhan pada layar smartphone dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan. Pelayanan yang biasanya diberikan dengan cara manual kini bertransformasi semakin cepat dan tepat sasaran.
Lebih lanjut, Kepala Kemenag mengungkapkan komitmen pemerintah terhadap transformasi digital diwujudkan pada Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang di dalamnya menjadikan transformasi digital sebagai salah satu dari enam pengarusutamaan pendekatan pembangunan nasional. Hal ini juga disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. “ungkapnya
“Terkait kegiatan ini, silahkan ikutin dengan baik, ini potensi yang mesti dimanfaatkan, sekali lagi Ikuti rangkaian kegiatan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini dengan semangat dan sungguh-sungguh agar ilmu yang didapatkan bisa terserap dan dapat diimplementasikan di madrasah masing-masing. Harapannya pelatihan ini tidak hanya menjadi program yang berhasil, tapi juga dapat mewujudkan guru yang profesional, dengan guru yang professional maka akan tercipta siswa-siswi madrasah yang berkompeten dalam berbagai hal.”
“Saya selaku Kepala Kantor sangat mengharapkan Bapak dan Ibu guru dapat meningkatkan tidak hanya ketrampilan dan pengetahuan tapi juga keshalihan, baik keshalihan pribadi maupun keshalihan sosial, sehingga output dan outcomenya dapat dicapai, dimana seorang guru bisa menjadi suri teladan bagi anak didiknya, bagi lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, hal ini bisa ditunjukan dengan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang ada di madrasah masing-masing, sehingga kepercayaan masyarakat akan terus bertumbuh dan slogan “Madrasah Hebat Bermartabat” dapat tercapai,” pungkasnya.
Sebelumnya Abdul Wahid, S.Pd Ketua MGMP Matematika mewakili panitia kegiatan menyampaikan dalam laporanya bahwa tujuan dari kegiatan pelatihan PKB ini adalah untuk memperluas akses dan memberikan ilmu bagi Guru Matematika dan juga Bahasa Indonesia di lingkungan MTs Kabupaten Pekalongan sebagai sarana untuk peningkatan keprofesian yang berkelanjutan bagi guru madrasah tsanawiyah, meningkatkan kompetensi guru matematika dan juga bahasa Indonesia MTs Kabupaten Pekalongan sesuai dengan bidangnya.
“Peningkatan kompetensi guru sangat penting, tidak hanya dalam konteks peningkatan literasi, tetapi juga merespon perkembangan teknologi informasi, maka Guru harus terus mengupdate keahlian termasuk penguasaan terhadap teknologi informasi /digitalisasi sebagai penunjang proses kegiatan belajar dan mengajar. “ungkap Abdul Wahid.
Sementara itu menurut Sekretaris MGMP Matematika, Eki Kurnianingsih ketika menjawab pertanyan redaksi menyatakan “bahwa sejauh ini pelaksanaan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan sudah sesuai dengan harapan para guru, materi materi yang disampaikan narasumber dalam pelatihan bisa langsung diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dengan metode dan media yang kreatif, inovatif, aktual serta menyenangkan, sehingga peserta didik itu merasa enjoy dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran bisa tercapai maksimal. “ujarnya. (MTb)