KAB.PEKALONGAN, – Guru adalah seseorang yang menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru harus bisa membuat proses belajar mengajar menjadi wahana yang menyenangkan bagi peserta didik. Guru harus menguasai berbagai model pembelajaran, metode, media dan tentunya bahan ajarnya. Tetapi, kadang kala guru masih menemukan masalah-masalah serta kesulitan dalam proses belajar mengajar. Oleh karenanya Pokja Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
PKB merupakan salah satu program prioritas strategis Kementerian Agama melalui Dirjen Pendidikan Islam dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam yaitu meningkatkan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan.
Kementerian Agama dalam upaya meningkatkan kompetensi guru madrasah melalui Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) yaitu sebuah program investasi SDM yang dikembangkan Kementerian Agama yang sumber pendanaannya melalui Pinjaman Luar Negeri Bank Dunia, berupa pemberian dana langsung (Block Grant ) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Sukarno, MM dengan didampingi oleh Pengawas Madrasah Tsanawiyah Dra. Hj. Munasifah, MSI dan Ketua MGMP IPA Cipto Waluyo, S.Pd membuka Acara Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam di Aula Rumah Makan Kampung Damai Karanganyar pada Rabu (09/11/2022)
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan PKB. “Saya mengapresiasi kepada Pokja dan MGMP yang tanggap melaksanakan kegiatan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini, maka ikuti kegiatan ini dengan sebaik baiknya agar peserta kegiatan PKB ini benar-benar mendapatkan manfaatnya. “ucapnya.
Kepala Kankemenag mengungkapkan bahwa dunia pendidikan dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Guru sebagai pemeran utama dalam dunia pendidikan harus mengikuti perubahan tersebut maka dari itu untuk menyikapi perubahan, meningkatkan kualitas pendidik, meningkatkan kualitas administrasi pembelajaran, meningkatkan kualitas peserta didik, memecahkan masalah populer dunia pendidikan, wadah yang tepat adalah KKG dan MGMP. “ Melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat RA, MI dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat MTs, MA mari kita jadikan peserta didik yang kreatif, inovatif dan dapat berkompetisi”, ungkapnya
Lebih lanjut Sukarno mengingatkan bahwa kita bekerja itu harus mengacu pada aturan regulasi yang ada, terkait mengajar dan cuti bagi guru, kemudian kenaikan pangkat guru itu semua ada aturannya yang harus dipedomani.
Terkait kegiatan ini ikutin dengan baik, ini potensi yang mesti dimanfaatkan, program ini bisa dilaksanakan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun berbagai dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi guru. Dukungan ini dapat berupa kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, juga dengan berbagai satuan kerja di lingkungan Kemendikbud. Harapannya PKB tidak hanya menjadi program yang berhasil, tapi dapat mewujudkan Guru Mulia karena Karya.
Terakhir Sukarno berpesan agar tunjangan profesi guru yang telah diterimanya sebaiknya jangan dihabiskan seluruhnya untuk hal hal yang bersifat konsumtif atau gaya hidup mewah, TPG yang diterima sebaiknya juga sebagian digunakan untuk usaha peningkatan pengembangan diri dan kompetensi guru, sehingga dalam mengajar akan lebih professional.
“Saya selaku Kepala Kantor sangat mengharapkan Bapak dan Ibu guru dapat meningkatkan tidak hanya ketrampilan dan pengetahuan tapi juga keshalihan, baik keshalihan pribadi maupun keshalihan sosial, sehingga output dan outcomenya dapat dicapai, dimana seorang guru bisa menjadi suri teladan bagi anak didiknya, bagi lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, hal ini bisa ditunjukan dengan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang ada di madrasah masing-masing, sehingga kepercayaan masyarakat akan terus bertumbuh dan slogan “Madrasah Hebat Bermartabat” dapat tercapai. “Pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya Cipto Waluyo, S.Pd Ketua MGMP IPA MTs, menyampaikan harapanya dengan adanya kegiatan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru IPA pada MTs, maka guru-guru IPA di madrasah akan lebih memahami tentang kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seorang guru, yaitu Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.
Sehingga dengan adanya kegiatan Program PKB ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, sarana silaturrahmi antar guru, sarana untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan PBM, serta sarana untuk bertukar pikiran dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/pelaku perubahan reorientasi pembelajaran di dalam kelas. (MTb)