KESESI, (HUMAS) — Dalam rangka memperingati Hari Dongeng Nasional yang jatuh pada 28 November 2024, RA Khasanah Insani Kesesi menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Literasi. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan cerita rakyat kepada anak-anak sejak dini, membangun pemahaman berdasarkan pengalaman, sekaligus menghidupkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
Cerita rakyat dipilih karena kaya akan nilai moral dan makna yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan tokoh-tokoh sederhana dan bahasa yang mudah dipahami, dongeng mampu menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan yang dapat diterima baik secara tersurat maupun tersirat.
“Dongeng adalah bagian dari warisan budaya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda,” ujar Moh. Irkham, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Pekalongan. Ia menambahkan, Hari Dongeng Nasional juga menjadi momen penting untuk mengenang kontribusi Pak Raden, tokoh dongeng nasional yang dikenal melalui cerita Si Unyil, dalam mengembangkan tradisi mendongeng di Indonesia.
Hari Dongeng Nasional sendiri ditetapkan pada 28 November sebagai penghormatan atas jasa Drs. Suryadi alias Pak Raden, tokoh ikonik yang lahir pada tanggal tersebut. Penetapan hari dongeng ini pertama kali digagas oleh Forum Dongeng Nasional dan resmi diluncurkan pada 2015 di Perpustakaan Kemendikbud, dengan dukungan penuh dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Anies Baswedan.
Dalam pelaksanaannya, Gerakan Literasi di RA Khasanah Insani Kesesi menghadirkan berbagai kegiatan kreatif yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Salah satunya adalah pembacaan cerita rakyat yang berasal dari kearifan lokal. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menghibur, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Indonesia serta meningkatkan kemampuan literasi anak.
Sejalan dengan penelitian Dewi Prajnaparamita Amandangi (2020), pengintegrasian cerita rakyat dalam pendidikan terbukti efektif dalam memperkaya literasi dan memperkenalkan nilai-nilai sosial kepada anak-anak. Dengan semangat yang sama, RA Khasanah Insani berkomitmen menjadikan dongeng sebagai jembatan untuk mengembangkan potensi siswa dalam berbahasa dan berimajinasi.
Melalui peringatan ini, RA Khasanah Insani Kesesi berharap dapat menanamkan kecintaan terhadap literasi sekaligus melestarikan tradisi dongeng sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. (KDR/MTb)