WONOKERTO, (HUMAS) – Kamis (14/11/2024). Rob atau air pasang laut yang merendam wilayah pesisir Kabupaten Pekalongan menjadi masalah tahunan yang kembali melanda Kecamatan Wonokerto, termasuk lingkungan RA Muslimat NU Wonokerto Kulon. Dalam sepekan terakhir, air rob dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter merendam ruang kelas di madrasah tersebut, terutama pada siang hingga malam hari.
Kepala RA Muslimat NU Wonokerto Kulon, Ibu Qoidah, menjelaskan bahwa rob menyebabkan genangan air dan lumpur yang tertinggal di ruang kelas setiap pagi. Meski demikian, pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan. “Air rob biasanya surut di pagi hari, sehingga kelas masih bisa digunakan, meski ada sedikit genangan. Para guru mengenakan sepatu bot, sementara murid-murid memakai sandal saat masuk kelas,” ujar Qoidah.
Meski rob kerap tak menentu, pihak madrasah berupaya menjaga kelancaran proses belajar. “Kadang rob mulai datang pukul 09.00 pagi. Jika itu terjadi, kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal untuk menghindari risiko terjebak banjir,” tambahnya.
Salah satu wali murid, Umi Salamah, menyampaikan harapannya agar pihak berwenang dapat meninggikan lantai ruang kelas demi kenyamanan siswa. “Anak saya sering mengeluh gatal-gatal karena ruangan terendam rob, bahkan seragamnya sering basah. Saya berharap ada bantuan obat untuk mengatasi masalah gatal-gatal pada anak-anak,” ungkap Umi.
Fenomena rob yang terus berulang di wilayah ini memerlukan perhatian lebih dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa di RA Muslimat NU Wonokerto Kulon. (KDR/MTb)