KAJEN, (HUMAS) — Sebagai upaya meningkatkan kualitas ujian sekolah,Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi dan Penyusunan Soal Ujian Sekolah untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik pada Selasa (11/02/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag Pekalongan dan diikuti oleh 25 guru agama Katolik dari jenjang SD, SMP, dan SMA se-eks Karesidenan Pekalongan.
Dalam sambutannya, Penyelenggara Bimas Katolik, Purwaningsih, menyampaikan pentingnya kerja sama antar guru dalam penyusunan soal. “Dengan adanya silaturahmi dan sinergi ini, beban yang berat dapat menjadi lebih ringan. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan sumber daya agar hasilnya lebih baik serta merata di seluruh wilayah,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Pekalongan, Ahmad Farid, dalam arahannya menekankan bahwa pendidikan agama memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Salah satu indikator kemajuan bangsa adalah kedekatan masyarakatnya dengan Tuhan. Maka, tugas guru agama bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Farid menegaskan empat tugas utama guru Pendidikan Agama dalam membentuk moralitas generasi penerus bangsa:
- Menyampaikan ajaran agama dengan baik – Guru memiliki peran sebagai penyampai ilmu agama yang benar dan sesuai dengan ajaran yang dianut.
- Menanamkan keimanan dan keyakinan kepada peserta didik – Guru harus mampu membangun kepercayaan dan keyakinan siswa terhadap ajaran agama yang mereka pelajari.
- Membimbing siswa dalam ketaatan beragama – Guru tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga harus memastikan bahwa peserta didik menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
- Menanamkan moralitas dan nilai-nilai luhur – Pendidikan agama bertujuan membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki moralitas yang baik sebagai bekal kehidupan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu soal ujian yang lebih standar dan berkualitas, serta memperkuat peran guru agama dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Dengan adanya koordinasi yang baik antar guru, diharapkan kualitas pendidikan agama semakin meningkat di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.enyusunan soal ujian yang dilakukan secara kolaboratif oleh para peserta. Semoga hasil dari pertemuan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan Agama Katolik di wilayah Pekalongan. (MAH/MTb)