PETUNGKRIYONO, (HUMAS) — Sejumlah relawan asal Jogjakarta hadir di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak bencana banjir dan longsor. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak memulihkan kondisi mental mereka agar dapat kembali menjalani kehidupan dengan semangat.
Berlokasi di gereja yang juga difungsikan sebagai tempat penampungan sementara, trauma healing ini menjadi simbol kuatnya toleransi di Desa Kasimpar. Anak-anak dari berbagai latar belakang agama berkumpul bersama dalam suasana kebersamaan dan kepedulian.
Kepala Desa Kasimpar, Purwo Subchi, membuka kegiatan dengan memberikan motivasi kepada anak-anak korban banjir dan longsor. Dalam sambutannya, ia mengingatkan mereka untuk tetap bersemangat dan tidak kehilangan harapan.
“Anak-anak yang kami sayangi, tetaplah semangat. Jangan pernah berputus asa dan tetap rajin belajar, karena kalian adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Masa depan ada di tangan kalian,” ujarnya penuh harapan.
Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak yang sebagian besar merupakan siswa-siswi Raudhatul Athfal (RA) Yosorejo Petungkriyono. Kepala RA, Wati, turut mendampingi dan memandu kegiatan dengan berbagai metode yang membuat anak-anak riang gembira. Mereka diajak bermain, bernyanyi, dan berinteraksi dengan cara yang menyenangkan, guna mengurangi dampak trauma pasca-bencana.
Kepala RA, Wati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para relawan yang telah membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak. “Kami sangat bersyukur atas bantuan trauma healing ini. Kami berharap ke depannya, para guru juga dapat diberikan pelatihan serupa agar bisa lebih siap dalam mendampingi anak-anak yang mengalami trauma akibat bencana,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian antar sesama dan mengajarkan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi musibah. Semoga anak-anak di Kasimpar segera pulih dan kembali menjalani hari-hari mereka dengan penuh keceriaan. (KDR/MTb)