KAJEN, (HUMAS) — Sebanyak 131 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan resmi dilantik pada Senin (26/5/2025). Pelantikan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, melalui sambungan Zoom Meeting dan diikuti oleh lebih dari 71 ribu peserta dari berbagai satuan kerja Kementerian Agama.
Kegiatan pelantikan yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, Kasubbag TU. Gunawan, para Kepala Seksi, dan para Penyelenggara. Usai prosesi pelantikan nasional, Kepala Kantor memberikan sambutan dan arahan kepada para PPPK yang baru dilantik.
Dalam sambutannya, Ahmad Farid menekankan bahwa PPPK adalah bagian sah dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana tertuang dalam undang-undang kepegawaian “Panjenengan jangan merasa bukan bagian dari pemerintah. ASN itu ada dua: PNS dan PPPK. Kedudukannya sama, hanya sistem pengangkatannya yang berbeda,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa menjadi ASN, termasuk PPPK, adalah bentuk penghargaan atas pengabdian yang telah lama diberikan, terutama oleh mereka yang sebelumnya bertugas sebagai honorer. “Banyak dari panjenengan dulu berjuang sebagai guru honorer, penyuluh honorer, pegawai KUA honorer—dengan segala keterbatasan, tetap mengabdi dengan semangat. Hari ini, pengabdian itu dihargai oleh negara,” ujar Farid.
Kepala Kantor menambahkan bahwa PPPK harus menjaga marwah sebagai pelayan masyarakat dengan tampil profesional, percaya diri, dan bersahaja. “Jangan minder karena status PPPK. Justru harus tampil percaya diri. Jalan harus tegap, tatapan ke depan, wajah dihiasi senyum. Performa itu penting. Bukan karena mahalnya pakaian, tapi pancaran dari sikap dan dedikasi,” jelasnya.
Dalam arahannya, Farid juga menyinggung pentingnya kesederhanaan dan pengelolaan keuangan yang bijak. “Gaji panjenengan insyaAllah di atas UMR, ada tunjangan, dan sistem kerja yang jelas. Tapi cukup tidak cukup itu soal cara hidup, bukan jumlah. Banyak pegawai negeri sampai pensiun tidak punya rumah karena tidak bisa mengelola keuangan,” tegasnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada pegawai perempuan untuk tetap menjaga peran domestik di tengah kesibukan bekerja.
“Saya titip kepada ibu-ibu, sesibuk apapun, jangan lupakan dapur. Bangun pagi, masak untuk keluarga. Karier boleh tinggi, tapi peran sebagai ibu tetap utama,” katanya dengan nada bersahabat.
Terakhir, Kepala Kantor berpesan agar para PPPK senantiasa bersyukur dan menjadikan momentum pelantikan ini sebagai titik awal peningkatan kinerja dan integritas. “Ini adalah anugerah dari Allah SWT melalui negara. Tunjukkan bahwa panjenengan layak mengemban amanah sebagai ASN. Berikan layanan terbaik kepada masyarakat. Jangan hanya hadir sebagai pegawai, tetapi jadilah pelayan publik sejati,” tutupnya.
Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh PPPK untuk berkomitmen dalam melayani masyarakat, menjunjung nilai-nilai ASN, dan terus mengembangkan kapasitas diri demi kemajuan Kementerian Agama dan bangsa Indonesia. (MTb)