SEMARANG, (HUMAS)— Tiga pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Kabupaten Pekalongan turut ambil bagian dalam kegiatan Penguatan Kepengawasan dalam Pembinaan dan Evaluasi Supervisi Kinerja Pengawas Tahun 2025 yang digelar di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (23/7).
Mereka adalah Mufasiroh, Sri Larasati, dan Abrori, yang mewakili jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengawas PAI se-Jawa Tengah dan diselenggarakan oleh Pokjawas PAI Provinsi Jawa Tengah, dengan dukungan DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2025, khususnya dari Bidang Pendidikan Agama Islam.
Kegiatan ini mengusung dua agenda utama:
- Penguatan Kepengawasan dalam Pembinaan dan Evaluasi Supervisi Kinerja Pengawas, yang dipandu oleh narasumber Ibu Endang Rahayu Mudi Hastuti, M.Pd, dan
- Musyawarah Provinsi (Musyprov) ke-4 Pokjawas PAI Provinsi Jawa Tengah bertema “Transformasi Organisasi Pokjawas PAI sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pengawas PAI”.
Musyprov tersebut menghasilkan keputusan penting, yakni menetapkan Kasan As’ari sebagai Ketua Pokjawas PAI Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2028.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Jateng, Nurzaini Wahyu Widodo, dan dihadiri pula oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Semarang, Ta’yinul Birri Agus Nugroho
Dalam sambutannya, Nurzaini Wahyu Widodo menekankan pentingnya transformasi peran pengawas PAI di era digital saat ini.
“Pengawas harus menjadi motivator dan inovator yang mampu menggerakkan guru-guru agama untuk menjaga moralitas dan karakter peserta didik,” tegasnya.
Kehadiran para pengawas PAI Kabupaten Pekalongan dalam forum ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga sinergitas antara program Pokjawas Kabupaten dengan Provinsi, sekaligus memperkuat kapasitas dan kompetensi pengawas sebagai garda depan penjamin mutu pendidikan agama Islam.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan para pengawas semakin profesional dalam menjalankan tugas supervisi, serta mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan pendidikan di tengah dinamika zaman. (MUFASIROH/MTb)
