WIRADESA, (HUMAS) — Dalam meningkatkan kompetensi guru Madrasah, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dengan tema “Penguatan Projek P5RA” bertempat di hotel Grand Dian Wiradesa. Acara ini dihadiri oleh 72 peserta dari seluruh kepala MTs dan wakil kepala urusan kurikulum se-Kab. Pekalongan .
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan, H. Imam Tobroni, didampingi oleh Pengawas Kemenag jenjang MTs, H. Suyoto, Ketua KKMTs Kabupaten, Nurtiyono, dan narasumbernya Ibu Nur Zaida turut hadir dalam kegiatan ini.
Ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) sekaligus Ketua Panitia Workshop, Nurtiyono, menyampaikan sambutannya pada pembukaan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Workshop ini diadakan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing lembaga pendidikan serta mengimplementasikan strategi-strategi pembelajaran yang inovatif kepada murid.
Dalam sambutannya, Nurtiyono menekankan bahwa tujuan utama dari workshop IKM ini bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat, tetapi lebih dari itu, untuk memperbaiki dan mengembangkan metode pengajaran di madrasah.
“Dengan adanya workshop IKM ini, kita tidak hanya mendapatkan sertifikat, tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga masing-masing. Selain itu, kita akan belajar mengimplementasikan strategi-strategi pembelajaran kepada murid secara inovatif,” ujar Nurtiyono.
Nurtiyono berharap bahwa setelah mengikuti workshop ini, para peserta dapat langsung menerapkan ilmu dan strategi yang telah dipelajari di kelas masing-masing. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas pembelajaran yang diterima oleh siswa.
“Kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama workshop ini di lingkungan kerja masing-masing. Dengan demikian, kita semua berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan membentuk generasi yang lebih berkualitas,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan H. Imam Tobroni, dalam sambutannya menekankan pentingnya kedisiplinan dalam dunia pendidikan. Beliau menyampaikan bahwa kebiasaan terlambat, terutama di kalangan guru, harus dihilangkan. Menurutnya, perubahan kurikulum yang ada di Indonesia tidak akan berarti jika tidak disertai dengan kedisiplinan yang tinggi.
“Kedisiplinan sangat penting dalam dunia pendidikan. Saya menginginkan kebiasaan-kebiasaan seperti terlambat itu tidak terjadi, terlebih lagi di kalangan guru. Membiasakan datang tepat waktu adalah hal yang harus ditanamkan,” ujar H. Imam.
H. Imam juga menyoroti keberadaan Program Penguatan Pendidikan Pancasila dan Rahmatan lil Alamin (P5RA) yang sudah sangat baik dalam mengimplementasikan kurikulum baru serta penguatan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Rahmatan lil Alamin di lingkungan pendidikan.
“Adanya P5RA sudah sangat baik dan mendukung implementasi kurikulum baru serta penguatan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Rahmatan lil Alamin. Ini adalah langkah positif yang harus kita teruskan dan kembangkan,” tambahnya.
Beliau menjelaskan bahwa perubahan kurikulum ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi perkembangan dunia, serta untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kurikulum yang baru dirancang untuk menghadapi tantangan global dan memastikan bahwa generasi muda Indonesia siap bersaing di kancah internasional.
“Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan situasi perkembangan dunia, serta untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kita harus memastikan bahwa generasi muda kita siap menghadapi tantangan global dan mampu bersaing di kancah internasional,” jelas H. Imam.
Setelah pembukaan oleh Kepala Kemenag Pekalongan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Pengawas MTs Kemenag H Suyoto. Beliau menyampaikan materi terkait Pemetaan P5RA.
Selanjutnya, materi mengenai mengenai Analisi CP-TP-ATP modul ajar dan pembelajaran berdiferensiasi & asesmennya disampaikan oleh Ibu Nur Zaida selaku Narasumber.
Workshop ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum Merdeka dan strategi implementasinya di kelas. Selain itu, para peserta juga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Rahmatan lil Alamin dalam proses pembelajaran.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi guru madrasah, tidak hanya KKMTs tetapi juga seluruh guru/pengajar secara umum dalam menerapkan kurikulum baru dan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. (KDR/MAH)