KAJEN, (HUMAS) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STAIKAP) resmi menjajaki kemitraan inovatif. Pertemuan koordinasi yang berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025, ini menjadi langkah awal strategis untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan mendorong kemandirian, baik di lingkungan Kemenag maupun masyarakat luas. Anafi, perwakilan dari STAIKAP, turut hadir dalam diskusi penting tersebut.
Inisiasi kolaborasi ini dirancang untuk mengoptimalkan potensi kedua belah pihak demi kemajuan bersama. Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, menyampaikan, “Kemitraan ini adalah wujud komitmen kami dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong kemandirian di lingkungan Kemenag serta masyarakat.”
Senada dengan itu, Anafi dari STAIKAP menambahkan, “Kami sangat antusias menyambut kerja sama ini. STAIKAP siap menjadi mitra strategis dalam pengembangan SDM, riset, hingga pemberdayaan ekonomi umat.“

Berikut adalah poin-poin kesepahaman awal yang akan menjadi landasan sinergi:
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul: STAIKAP membuka peluang studi lanjut (S1 dan S2 bersinergi dengan FAI Unwahas) bagi pegawai dan guru madrasah Kemenag dengan kemudahan akses dan biaya terjangkau.
- Kolaborasi Riset dan Pengabdian Masyarakat: Kedua institusi sepakat melibatkan dosen dan mahasiswa STAIKAP dalam program riset dan pengabdian masyarakat Kemenag untuk solusi inovatif.
- Pemberdayaan Kemandirian Ekonomi dan Pangan: Kerja sama ini akan fokus pada pengembangan swadaya dan swasembada melalui pemanfaatan lingkungan di masing-masing instansi.
Dengan adanya penjajakan MoU ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara sektor pendidikan tinggi keagamaan dan institusi pemerintahan. Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan kompetensi SDM, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam riset, pengabdian masyarakat, serta kemandirian ekonomi dan pangan di Kabupaten Pekalongan. (AF/MAH/MN)
