Kemenag Kab. Pekalongan
24 Mei 2025
  • Beranda
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
    • Sejarah
    • Profil Pimpinan
  • Layanan
    • Maklumat Pelayanan
    • Brosur Layanan
  • Berita
    • Tata Usaha
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penyelenggara Zakat Dan Wakaf
    • Bimbingan Masyarakat Islam
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Penyelenggara Katolik
  • Data
    • Data KUA
    • Data Madrasah
    • Data Lainnya
    • Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
  • Regulasi / Hukum
  • Kontak
  • Pojok ZI
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
    • Sejarah
    • Profil Pimpinan
  • Layanan
    • Maklumat Pelayanan
    • Brosur Layanan
  • Berita
    • Tata Usaha
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penyelenggara Zakat Dan Wakaf
    • Bimbingan Masyarakat Islam
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Penyelenggara Katolik
  • Data
    • Data KUA
    • Data Madrasah
    • Data Lainnya
    • Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
  • Regulasi / Hukum
  • Kontak
  • Pojok ZI
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Berita

Wukuf di Arafah, Puncak Ibadah Haji yang Tak Boleh Ditinggalkan

oleh adminweb
Mei 23, 2025
Dalam Kategori Berita, Penyelenggara Haji Dan Umroh
Durasi Membaca: 2 Menit
A A
0
Wukuf di Arafah, Puncak Ibadah Haji yang Tak Boleh Ditinggalkan

MAKKAH, (HUMAS) — Wukuf di Arafah menjadi momen paling sakral dalam rangkaian ibadah haji. Tanpa wukuf, haji seseorang dinyatakan tidak sah. Karena itu, seluruh jemaah haji, tanpa terkecuali—baik yang sehat, lansia, maupun yang sedang sakit—wajib melaksanakan wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Hal ini disampaikan Musytasyar Diniyah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali dalam konferensi pers yang digelar di Makkah, Jumat (23/5/2025).

“Haji itu adalah Arafah”

“Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Al-Hajju Arafah’—haji adalah Arafah. Ini menandakan betapa penting dan menentukan posisi wukuf dalam ibadah haji,” ujar KH Moqsith.

Ia menegaskan, selama masih memungkinkan untuk dibawa ke Arafah, jemaah dalam kondisi apapun wajib diikutkan wukuf, bahkan jika harus berbaring di ambulans. Untuk jemaah lansia dan sakit, pemerintah menyediakan skema safari wukuf, baik melalui layanan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun pendampingan khusus lainnya.

Makna Spiritual Arafah

Arafah memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi dalam sejarah manusia. KH Moqsith menjelaskan, menurut riwayat, Arafah adalah tempat bertemunya kembali Nabi Adam dan Siti Hawa setelah berpisah sekian lama. Nama “Arafah” juga berasal dari peristiwa saat Malaikat Jibril memperkenalkan tata cara ibadah haji kepada Nabi Ibrahim, yang kemudian menjawab: Araftu (aku mengenalnya).

“Tempat ini menyimpan banyak simbol perjumpaan, pengenalan, dan penyucian diri,” ungkapnya.

Doa Terbaik di Tempat Terbaik

Waktu wukuf berlangsung dari tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah hingga fajar 10 Dzulhijjah. Tidak seperti salat yang memiliki rukun ucapan, wukuf adalah ibadah yang pasif—cukup dengan berdiam diri, berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan memanjatkan doa sebanyak-banyaknya.

“Rasulullah bersabda bahwa doa terbaik adalah doa yang dipanjatkan di Arafah. Ini adalah perjumpaan langsung antara hamba dan Tuhannya,” kata KH Moqsith.

Ia pun mengimbau jemaah agar menjauhi perbuatan sia-sia selama wukuf. “Jangan mencaci makhluk Allah, apalagi sesama manusia. Nabi saja melarang mencaci ayam karena ia membangunkan waktu Subuh,” pesannya.

Imbauan: Berdiam Diri di Tenda, Hindari Cuaca Ekstrem

Karena cuaca yang ekstrem di Arafah, jemaah diimbau untuk tetap berada di dalam tenda selama pelaksanaan wukuf, kecuali untuk keperluan mendesak seperti ke toilet. Setelah salat dan khutbah wukuf, jemaah diharapkan memperbanyak doa dan zikir.

KH Moqsith juga mengingatkan jemaah agar tetap menjaga larangan ihram selama wukuf, sebagai bagian dari kesempurnaan ibadah haji.

“Ini adalah saat-saat terpenting. Gunakan untuk berintrospeksi, mendekatkan diri pada Allah, dan memohon ampun serta kebaikan bagi diri dan sesama,” pungkasnya.(Humas)


ShareTweetSend
Artikel Sebelumnya

Visa Jemaah Hampir Rampung, Lebih dari 203 Ribu WNI Siap Tunaikan Ibadah Haji 2025

Artikel Selanjutnya

Cegah Pelanggaran, PPIH Arab Saudi Larang Jemaah Haji Lakukan Penyembelihan Dam Langsung di RPH

Copyright © 2024 Kantor Kemenag Kab. Pekalongan.

Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
    • Sejarah
    • Profil Pimpinan
  • Layanan
    • Maklumat Pelayanan
    • Brosur Layanan
  • Berita
    • Tata Usaha
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penyelenggara Zakat Dan Wakaf
    • Bimbingan Masyarakat Islam
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Penyelenggara Katolik
  • Data
    • Data KUA
    • Data Madrasah
    • Data Lainnya
    • Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
  • Regulasi / Hukum
  • Kontak
  • Pojok ZI

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.
Skip to content
Open toolbar Accessibility Tools

Accessibility Tools

  • Increase TextIncrease Text
  • Decrease TextDecrease Text
  • GrayscaleGrayscale
  • High ContrastHigh Contrast
  • Negative ContrastNegative Contrast
  • Light BackgroundLight Background
  • Links UnderlineLinks Underline
  • Readable FontReadable Font
  • Reset Reset