KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Udara pagi yang sejuk di halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pekalongan pada Jumat (23/05) dipenuhi lantunan ayat suci Al-Qur’an. Siswa-siswi MIN Pekalongan kembali melaksanakan kegiatan Yasinan dan Tahlil bersama, sebuah rutinitas setiap Jumat pagi yang telah menjadi tradisi di madrasah tersebut.
Kegiatan pekanan ini dipimpin oleh Ustadz Rifqi dan diikuti secara khidmat oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Suasana religius semakin terasa ketika Surat Yasin dilantunkan bersama-sama, dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama.
Kepala MIN Pekalongan, Herru Susanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas spiritual, melainkan bagian dari upaya menanamkan kebiasaan positif dan membentuk karakter Qurani pada diri peserta didik sejak dini.
“Kami ingin anak-anak terbiasa membaca Al-Qur’an, mengenal tahlil, dan memahami pentingnya doa. Ini juga sebagai cara membentengi mereka dari pengaruh negatif dan perilaku kenakalan remaja,” jelas Herru.
Selain memperdalam bacaan Al-Qur’an, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mendoakan para orang tua dan guru yang telah wafat, sekaligus mempererat hubungan spiritual antarsiswa dan guru. Uniknya, pembacaan yasin, tahlil, dan doa dipimpin secara bergantian oleh para guru, menambah keberagaman dan kekhusyukan suasana.
Dengan kegiatan ini, MIN Pekalongan membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam spiritualitas dan akhlak mulia. (KDR/MTb)