KAJEN – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan bersama para pegiat pendidikan di seluruh penjuru Nusantara beserta anak didiknya, hari ini (2/5) memperingati Hari Pendidikan Nasional. Begitu juga dengan Kabupaten Pekalongan, Hari Pendidikan diperingati di lapangan Alun-alun Kajen dengan pembina upacara Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi dan dihadiri oleh FKPB, Sekda Kab. Pekalongan beserta jajarannya serta diikuti oleh Instansi Vertikal se Kabupaten Pekalongan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Baswedan dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Pekalongan menyampaikan apresiasi atas peran aktif para pendidik dalam mencerdaskan saudara sebangsa. “Kepada Ibu dan Bapak pendidik di seluruh jenjang, yang tak lelah menyalurkan inspirasi, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang dididiknya agar menjadi manusia yang berkarakter, berpengetahuan dan memberikan faedah bagi sekitarnya, ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam,” katanya.
Lebih lanjut Anies mengatakan Hari Pendidikan Nasional dirayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas manusianya. “Manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan,” ujarnya.
Menurut Anies, mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja dan tentu saja, cara kita belajar.
Oleh karena itu, lanjutnya, meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena ketidakpastian perubahan yang ada. “Namun yang harus kita pastikan kepada anak-anak kita adalah bahwa kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya,” jelas Anies.
Ditambahkan Anies, salah satu dukungan yang perlu diberikan pada anak-anak Indonesia adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya yang mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi. Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering dibicarakan seperti nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, dan sopan santun.
Yang kedua dan tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja yaitu kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. “Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat,” urainya.
Literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu diperhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan anak-anak meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. “Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya,” jelasnya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya adalah komponen kompetensi, yaitu kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.