Pemerintah Kabupaten Pekalongan beberapa waktu ke depan akan melaunching kampung Alquran di Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni. Seperti apa?
Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni rencananya akan menjadi kampung Alquran. Desa ini nantinya direncanakan sebagai laboratorium penelitian terhadap Alquran dan sebagai kawasan percontohan yang mendukung program pemerintah Kota Santri Mengaji, dimana setelah tiba waktu magrib warganya mematikan tv untuk merutinkan mengaji Alquran.
“Hal ini akan kita mulai pada satu atau dua bulan mendatang sebagai contoh masyarakat lainnya dalam mendukung belajar dan membaca Al Qur’an,” ungkap Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, pada saat acara Gema 1 Muharram 1440 Hijriyah Badko TPQ dan FKDT dengan khataman Alquran dan doa bersama untuk Kota Santri di Alun Alun Kajen, kemarin (11/9).
Dipilihnya Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni, sebagai percontohan kampung Alquran, dikarenakan desa ini ada sekitar 100 an warganya yang telah menjadi hafizd dan hafizdoh. Banyak warga setempat yang telah menjadi ustadz dan ustadzah yang mengajarkan Alquran sejak zaman dahulu. “Serta banyak warga Desa Proto yang spesialis berguru dan belajar Alquran,” tandasnya.
Pada kesempatan ini, Bupati mohon doa dan dukungan kepada lembaga yang mengajarkan Alquran. Pemkab sedang merancang program peningkatan kualitas pendidikan TPQ dan peningkatan kesejahteraan bagi pengajar TPQ. Jika pada tahun kemarin telah memberikan tunjangan kepada guru TPQ, direncakan akan ditingkatkan di masa mendatang. Namun demikian harus diimbangi dengan peningkatan kualitas individu pendidiknya agar relatif merata, khususnya pada TPQ yang baru berdiri.
Selanjutnya Bupati menyampaikan terima kasih kepada guru guru yang telah menanamkan cinta terhadap Alquran, mengetahui dasar-dasar pembacaan Alquran, serta semangat terus menerus untuk mencintai Alqurqan
Ia menambahkan berkaitan peringatan tahun baru Hijriyah ini kepada guru guru TPQ meskipun konten yang diajarkan Tilawatil Quran akan tetapi ilmu-ilmu yang lain hendaknya untuk diajarkan pula seperti fiqih, tareh, dan tasawuf untuk diperkenalkan sejak dini. “TPQ hendaknya tidak hanya menjadi lembaga pendidikan eksklusif yang mengajarkan hanya tentang agama saja, baca tulis Alquran saja akan tetapi diperluas dengan mengajarkan ilmu pengetahuan yang memang dibutuhkan oleh anak,” terang Bupati.
Sementara itu ketua DPRD kab Pekalongan selaku Ketua Umum BADKO TPQ Kabupaten Pekalongan Hj Hindun menyampaikan bahwa peringatan tahun baru islam 1440 Hijriyah dapat mengantarkan santri-santri TPQ di Kabupaten Pekalongan menjadi generasi yang senang membaca Alquran, mengamalkan Alquran dan kelak anak-anak menjadi orang yang sholeh dan sholehah.
Hj Hindun juga mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan tahun baru Hijriyah yang dimulai dari berbagai macam lomba lomba rebana, festival anak sholeh dan hari ini mengaji bersama, yang terlaksana dengan baik dan berhasil
” Kami juga mengucapkan terima kasih atas seluruh pembinaan Bupati pada seluruh TPQ di Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.
Selanjutnya Ia mengharapkan pada ustad-ustadzah supaya diperhatikan ngajinya anak-anak sampai diserahkan pada orang tua, dalam rangka menuju kehidupan yang lebih baik. “Dan mudah-mudahan kelak menjadi anak-anak yang berguna bagi Agama nusa dan bangsa” pungkasnya.