Kajen – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan menggelar Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Madrasah Ibtidaiyah (MI) tingkat Kabupaten Pekalongan, Selasa (28/2-1/3/2017).
Kegiatan ini diikuti oleh 828 siswa yang tergabung dalam 23 kontingen dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Mereka akan bertanding dalam cabang olahraga dan cabang seni.
Untuk cabang olahraga meliputi tenis meja, bulutangkis, lari sprint PI=60 m dan PA=80 m, lompat jauh, tolak peluru dan catur. Sementara cabang seni meliputi MTQ, baca puisi putra dan putri, melukis, kaligrafi, pidato resmi 3 bahasa (Bahasa Arab, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).
Aksioma MI ini dibuka secara resmi oleh Bupati Pekalongan di komplek Islamic Centre Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Pembukaan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pelepasan balon udara.
Dalam sambutannya Bupati Pekalongan Asib Kholbihi mengaku merasa sangat bangga melihat potensi dan hasil pembangunan yang dipersembahkan guru MI di Kabupaten Pekalongan. Apalagi melihat senyuman guru MI yang memberikan harapan sekaligus bersyukur dengan tantangan telah mampu menapaki perkembangan zaman.
“Lembaga madrasah di Kabupaten Pekalongan memang banyak didominasi swasta. Kita patut bangga, meskipun swasta namun mampu memberikan yang terbaik bagi murid di Kabupaten Pekalongan. Dimana guru swasta ini telah mampu menjalankan amanah orang tua yang menitipkan anaknya kepada guru MI swasta,” katanya.
Menurut Bupati, tantangan dan ketidaksempurnaan yang ada merupakan ikhtiar bersama. “Tetapi saya berkeyakinan, manakala di hati Bapak dan Ibu tenaga pendidik ada sebuah niatan tulus dan ikhlas dengan menularkan ilmunya untuk mendidik, Insya Allah akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah. Akan dicukupkan rizkinya sehari-hari, tetapi bukan untuk mencukupi gaya hidup,” jelasnya.
Siswa MI merupakan pewaris dari para orang tuanya. Sebab diantara siswa MI ini kelak akan menjadi pemimpin di Kabupaten Pekalongan. “Tetapi semua itu ditentukan oleh ikhtiar anak dan mematuhi perintah orang tua dan guru sehingga mampu mengangkat derajat hidupnya dan derajat hidup orang tuanya,” pungkasnya.
Sementara Plt. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan H Suhaimi mengatakan bahwa jumlah lembaga madrasah ibtidayah (MI) di Kabupaten Pekalongan mencapai 382. Dari jumlah tersebut yang berstatus negeri hanya 2 lembaga.
“Terima kasih kepada pondok pesantren yang telah memperkuat madrasah. Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah karena tidak ada perbedaan antara lembaga pendidikan di bawah Dinas Pendidikan dan madrasah,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Panitia Pelaksana mengungkapkan kegiatan ini bertujuan sebagai wadah pembinaan dan unjuk prestasi di bidang olahraga dan seni menuju insan yang sehat, berbudaya dan berakhlak mulia, meningkatkan ukhuwah dan dakwah Islamiyah, baik di kalangan MI dan masyarakat pada umumnya.
“Selain itu, terbentuknya watak kepribadian yang baik dengan menjunjung tinggi disiplin dan sportivitas untuk mencapai prestasi, peningkatan prestasi olahraga dan seni pelajar MI serta diperolehnya bibit atlet pelajar berbakat,” katanya.
Kegiatan ini mengambil tema “Dengan Aksioma, Kita Wujudkan Tali Persaudaraan, Prestasi, Sportivitas, Kreatifitas Siswa Madrasah Untuk Menggapai Insan Yang Sehat, Cerdas, Terampil dan Berakhlakul Karimah”.