Kab.Pekalongan – Usai menggelar Liga Santri di Kabupaten Pekalongan kemarin yang bertepatan pada Hari Santri Nasional, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) melalui Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Pekalongan melangsungkan Liga Santri Nusantara (LSN) Regional 3 Jawa Tengah. Pekalongan berkesempatan menjadi tuan rumah pada kegiatan LSN Regional 3 tahun 2019 ini.
KH M Al Fardani, selaku Koordinator Region menuturkan bahwa kegiatan Liga Santri menjadi salah satu wadah pengembangan minat bakat santri khususnya di bidang olahraga sepak bola. Seperti diketahui, Liga Santri telah berhasil meloloskan wakilnya untuk menembus skuad Tim Nasional Indonesia. “Targetnya tentu adalah bisa tembus tim nasional. Ini tugas berat, tapi dengan semangat insya Allah ke depan akan semakin banyak santri-santri yang bisa mengharumkan nama pondok pesantren,” ujarnya.
Dalam gelaran Final LSN Regional 3 Jawa Tengah 2019 tersebut, tim dari Pekalongan yaitu Nurul Huda & Baitul Muqoddas (NHBN) bersaing dengan tim asal Kebumen, Al Kahfi FC. Meski hanya mampu bertengger di posisi runner up, namun tidak sama sekali menyurutkan semangat tim asal Pekalongan dalam mengembangkan sepakbola para santri.
Menurut Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Pekalongan H. Busairi saat di konfirmasi mengatakan, sepakbola tidak hanya berorientasi pada prestasi, melainkan juga sebagai wadah kegiatan yang dapat dijadikan sebagai pengisi kegiatan atau hiburan bagi para santri. “Alhamdulillah, akhirnya mindset mondok itu jenuh, sedikit demi sedikit bisa hilang. Bahkan melalui liga santri ini semakin banyak anak-anak yang tertarik masuk pondok pesantren. Selain dapat ilmu agama, tapi tetap bisa menyalurkan hobi dan bakatnya,” tutur dia. Selain itu perilaku santri yang sopan santun serta tawadhu juga menjadi pembeda dan tertanam sebagai jati diri santri atlet.(hfrn)