Kab. Pekalongan – Sebagai bentuk membangun pemahaman santri serta penambahan keilmuan dalam jurnalistik, Pondok Pesantren IMBS Miftahul ulum Pekajangan Pekalongan Jawa Tengah Indonesia mengadakan Pelatihan Jurnalistik Dasar. Acara tersebut diadakan di Aula Pesantren dengan mengusung tema “IMBS Membangun Peradaban Santri Untuk Kemajuan Bangsa dengan mendatangkan pemateri Al Ustadz Muhammad Husain Sanusi, S.Th.I wartawan senior Tribun New.Minggu(15/8).
“Era 4.0 yang identik dengan media sosial nampaknya bukan lagi rahasia di kalangan masyarakat. Hal ini ditandai dengan giat jurnalisme online maupun penyebaran berita melalui media sosial. Melihat realitas sosial tersebut, santri sebagai agen perubahan dan penerus bangsa dituntut untuk terbuka dengan tantangan zaman,” demikian disampaikan oleh Al-Ust Sumarno, Mudir IMBS Miftahul Ulum Pekajangan
Al-Ust Sumarno juga memaparkan bahwa tema tersebut dipilih berdasarkan realitas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
“Kami memilih tema tersebut karena kami melihat santri adalah poros peradaban bangsa Indonesia ini. Jika kita menengok sejarah perjuangan kemerdekaan, santri dan ulama merupakan garda terdepan dalam perang melawan penjajah,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, bahwa santri di zaman ini harus bisa menjadi penggerak kemajuan dan pendobrak peradaban bangsa. Utamanya dalam hal jurnalistik, santri harus peduli literasi sekaligus menjadi penggiat media sebagai bentuk syiar Islam .
“Maka dari itu, santri hari ini harus menjadi turbin peradaban demi kemajuan bangsa. Selain potensi keagamaan, santri harus melek media, dan melek literasi digital. Lebih-lebih saat ini kita dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0 yang menuntut santri lebih inovatif dan kolaboratif dalam segala hal. ” tambahnya.
Al-Ustadz Irzal Fadholi selaku dewan pesantren juga berharap diklat tersebut nantinya menjadi pegangan bagi santri dalam hal menulis dan bermedia sosial.
“Harapan dari diklat ini kiranya mampu menjadi bekal para santri dalam kepenulisan dan bermedia sosial. Tidak hanya itu, semoga santri akan menjadi katalisator masa depan melalui inovasi dan kolaborasi,” pungkasnya. (Sm/Ant).