KAJEN – Menjelang habis masa izin oprasional, tujuh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Kabupaten Pekalongan yang tercatat di Kemenag Kabupaten Pekalongan menjalankan proses akreditasi.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah KanKemenag Kabupaten Pekalongan, Fauzan Asyari didampingi Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan A Umar mengatakan, ketujuh KBIH yang diakreditasi itu yakni, Annahdhiyah, Asma Khusna, Miftahul Ulum, Dinah, Rohmatul Ummah, Assofa, dan Al-Abror.
“Ada 8 KBIH di Kabupaten Pekalongan, yang masih aktif sampai sekarang ada 7 KBIH,” kata Fauzan.
Karena masa tugasnya akan berakhir Mei mendatang, kata dia, izin oprasional tersebut harus diperpanjang. Syaratnya harus mengikuti proses akreditasi. “Kalau tidak ya akan dinyatakan ilegal. Izin oprasional ini harus benar-benar dilakukan agar tidak ada pihak khususnya calon jamaah haji yang merasa dirugikan,” terangnya.
“Nilai atau hasil dari proses akreditasi ini nantinya akan direkomendasikan ke Kanwil,” tambahnya.
Sementara, Kepala KanKemenag Kabupaten Pekalongan, A Umar menambahkan, akreditasi ini, dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dilakukan KBIH kepada masyarakat. Tujuannya, agar tetap menjalankan tugas secara amanah serta profesional.
Umar menjelaskan, ada beberapa poin yang menjadi bahan evaluasi dalam proses akreditasi ini. Poin tersebut meliputi; kelengkapan administrasi, diantaranya yang mencakup komponen kesekretariatan, bimbingan, kelembagaan, ketenagaan dan sarana prasarana. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian selama ini, yang sering dikeluhkan jamaah haji, seperti terlantar.
“Kelengkapan KBIH akan diaudit. Jika tidak memenuhi syarat, maka akan direkomendasikan agar KBIH tersebut ditutup oleh Kanwil Kemenag Jateng,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, kemenag dapat mencabut izin operasional KBIH jika didapati dalam pelaksanaannya melakukan pelanggaran aturan. “Sanksi pencabutan izin bisa dikenakan bagi KBIH yang bersikap nakal. Saya berharap, KBIH memperhatikan kondisi fisik jamaah haji saat melaksanalkan ibadah di Makkah. Sebab, kondisi masing-masing jamaah berbeda,” tandasnya.