Kajen- Kepala KUA Kecamatan dan penghulu perwakilan dari 19 KUA Kecamatan se-Kabupaten Pekalongan mengikuti acara MBK yang akan diselenggarakan secara rutin tiap tahun dengan menampilkan bacaan dan pemahaman kitab secara baik dan benar.
Materi yang dilombakan berpedoman pada kitab Islam klasik seperti Kifayatul Akhyar dan Fathul Muin dengan memperhatikan nahwu shorofnya serta I’rob (tata bahasa) nya, dimana dalam lomba tersebut penguji yakni K.H M.Dukron, menyampaikan pertanyaan lalu peserta menjawab, atau penguji meminta peserta membacakan bab tertentu kemudian peserta membaca, menerjemahkan, dan menyimpulkan serta menjelaskan kedudukan ilmu nahwu maupun shorofnya.
Untuk meningkatkan kualitas dan mengadu potensi dalam membaca kitab kuning, Penghulu KUA Kecamatan se-kabupaten Pekalongan menggelar Musabaqoh Baca Kitab (MBK) kuning yang diselenggarakan seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan Auditorium KPRI Kopenda Kajen Kabupaten Pekalongan.
Kasi Bimas Islam Mukhosin dalam pidatonya mengatakan peningkatan kualitas akademik bagi penghulu dalam memahami ilmu-ilmu klasik ajaran Islam sangat perlu dilakukan, karena Ilmu-ilmu Islam merupakan sumber utama nilai-nilai Islam yang harus dipegang teguh dan diterapkan sebagai nilai-nilai utama dalam kehidupan sosial dan individual.
Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Pekalongan Suhaimi mengatakan, bahwa lomba musabaqah baca kitab kuning ini untuk menumbuhkan gairah terhadap kajian kitab klasik sebagai referensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kepenghuluan di wilayah masing-masing serta untuk menggali potensi membaca dan memahami kitab kuning dengan baik dan fasih untuk aktif berperan serta dalam lomba MBK tingkat propinsi maupun Nasional.
Suahaimi menambahkan,”Lomba ini digelar untuk meningkatkan kompetensi penghulu, karena persoalan yang semakin kompleks yang beredar di masyarakat serta peahaman kitab kuning yang komprehensif. Meskipun perkembangan zaman semakin modern dengan adanya teknologi internet untuk seseorang bisa terus belajar, namun kitab kuning jangan dilupakan sebagai kualitas Akademik ”Bahkan sekarang ada kitab online, berbagai media bisa dimanfaatkan sebagai bahan referensi,namun dalam kesempatan ini, bisa diseusaikan dengan standar di wilayah masing-masing dengan meningkatkan kompetensi kita untuk membaca kitab kuning,” lanjut dia