Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Afiriyah Kebulen menerbitkan Buletin El Faza. Terbitnya Buletin El Faza karya santri-santri di ponpes tersebut menjadi bukti, para santri yang tengah menuntut ilmu di ponpes tidak hanya belajar ilmu agama dan mengaji. Tetapi, mereka juga dibekali dengan bidang ilmu lainnya,
seperti jurnalistik.
Buletin El Faza edisi perdana diluncurkan di halaman Ponpes Al Afiriyah Kebulen. Acara dihadiri Pengasuh Ponpes Al Afiriyah KH. Zaenal Arifin, para santri dan tamu undangan dari ponpes di Kota Pekalongan. Selain itu juga dihadiri Kepala Kementerian Agama Kota Pekalongan, Imam Tobroni dan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pekalongan (Unikal) Ribut Achwandi yang menjadi editor dan desain lay out dalam buletin tersebut.
Dalam sambutannya, Imam Tobroni mengaku sangat senang dengan terbitnya Buletin El Faza. Menurut dia, munculnya santri di dunia penulisan menjadi bukti bahwa santri tidak hanya mengaji saja. Tetapi juga dapat mengapresiasikan diri dalam dunia penulisan.
Ia berharap, santri menjadi garda terdepan dalam hal kepenulisan. Karena itu, ia mendorong santri-santri di Kota Pekalongan untuk menjadi penulis. “Santri harus menjadi garda terdepan dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, santri harus jadi penulis,” harapnya.
Peluncuran Buletin El Faza ditandai dengan penyerahan buletin dari Pimpinan Redaksi Buletin El Faza, Fatkhuri kepada KH. Zaenal Arifin dan Imam Tobroni. Fatkhuri berharap, Buletin El Faza menjadi bukti santri bisa berkarya untuk Nusantara.“Harapannya, buletin ini menjadi bukti santri berkarya untuk nusantara, sesuai dengan slogan yang ditampilkan dalam buletin ini,” kata dia.
Acara dimeriahkan dengan pembacaan puisi, stand up comedy dan pameran karikatur, kaligrafi dan poster karya para santri di Ponpes tersebut. Sejumlah tamu undangan turut membaca puisi pada acara tersebut.
Buletin El Faza bermula dari kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik setiap malam Jumat yang diampu oleh Najibul Mahbub, guru MAN 2 Pekalongan.“Dari kegiatan itu, tercetus ide untuk menerbitkan buletin sebagai wadah apresiasi santri di berbagai bidang, kaligrafi, sastra dan lainnya,” terang Najibul Mahbub.