KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Kabar menggembirakan datang dari Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Pekajangan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren IMBS Miftahul Ulum. Tiga santri terbaiknya berhasil lolos seleksi nasional untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir — sebuah perguruan tinggi Islam tertua dan bergengsi di dunia.
Ketiga santri yang membanggakan tersebut adalah M. Attaya Saffa Evano, M. Iqbal Al Ma’arif, dan Faizatus Salisa. Mereka dinyatakan lulus seleksi bersama 1.223 santri dari seluruh Indonesia sebagaimana diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, melalui surat bernomor B-246/DJ.I/Dt.I.III.PP.04.05/2025 tertanggal 24 Mei 2025.
Kepala MAM Pekajangan, Nunung Fitriyah, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan para santri dalam menembus seleksi yang sangat ketat tersebut. “Alhamdulillah, ini adalah buah dari kerja keras para santri, guru, dan pembimbing di pesantren. Mereka bersaing dengan ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan tiga santri kami berhasil lolos. Ini bukan pertama kalinya siswa kami berhasil, dan kami terus berkomitmen untuk mencetak generasi penerus yang unggul dan berwawasan global,” ungkapnya.
Sementara itu, Mudzir Pondok Pesantren IMBS Miftahul Ulum, Sumarno, juga menyampaikan rasa bangga dan haru. Menurutnya, keberhasilan ini adalah bukti bahwa santri IMBS Pekajangan siap berkompetisi di level internasional. “Kami bangga bisa mengantarkan tiga santri kami ke Al-Azhar. Ini sekaligus menjadi motivasi bagi adik-adik kelas mereka untuk terus belajar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.”
Keberangkatan tiga santri ke Al-Azhar Mesir ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi lembaga pendidikan dan keluarga besar pesantren, tetapi juga menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan Islam di Kabupaten Pekalongan.
Dengan kelulusan ini, diharapkan para santri mampu menjadi duta ilmu dan akhlak mulia, membawa nama baik pesantren dan bangsa Indonesia di kancah pendidikan internasional. Semoga langkah mereka diberi kelancaran dan kesuksesan dalam menuntut ilmu di negeri para ulama.(KDR/MTb)